Cacar Monyet: Musuh Baru yang Perlu Diwaspadai

Read Time:2 Minute, 41 Second

Cacar monyet, sepupu cacar air yang lebih ganas, telah menjadi perhatian global dalam beberapa bulan terakhir. Virus zoonosis ini, yang biasanya ditularkan dari hewan ke manusia, kini telah menyebar antar manusia di berbagai negara. Memahami cacar monyet, gejalanya, penularannya, dan pencegahannya, sangat penting untuk melindungi diri dan orang lain.

Sumber : pafipadanglawasutara.org

Sejarah Singkat Cacar Monyet:

  • Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 pada monyet laboratorium di Denmark.
  • Kasus pertama pada manusia terjadi pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.
  • Cacar monyet umumnya terjadi di wilayah Afrika Tengah dan Barat.
  • Wabah global pertama cacar monyet terjadi di luar Afrika pada tahun 2022.

Penyebab dan Penularan Cacar Monyet:

  • Cacar monyet disebabkan oleh virus cacar monyet, yang termasuk dalam famili Orthopoxviridae.
  • Virus ini biasanya ditularkan dari hewan ke manusia melalui kontak dengan darah, cairan tubuh, atau luka hewan yang terinfeksi.
  • Penularan antar manusia dapat terjadi melalui kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, terutama melalui percikan air liur atau kontak langsung dengan luka kulit.
  • Penularan juga dapat terjadi melalui benda yang terkontaminasi virus, seperti pakaian atau tempat tidur.

Gejala Cacar Monyet:

  • Gejala cacar monyet biasanya muncul 7-14 hari setelah terpapar virus, tetapi bisa berkisar antara 5-21 hari.
  • Gejala awal meliputi demam, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan, dan pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Beberapa hari setelah demam, ruam muncul, biasanya dimulai di wajah dan kemudian menyebar ke seluruh tubuh.
  • Ruam berkembang melalui beberapa tahap, mulai dari bintik-bintik merah datar, kemudian menjadi lepuh berisi cairan, dan akhirnya mengering dan berkeropeng.
  • Gatal-gatal yang parah dapat terjadi pada ruam.

Tingkat Keparahan dan Komplikasi Cacar Monyet:

  • Cacar monyet umumnya lebih parah pada anak-anak, wanita hamil, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah.
  • Komplikasi serius, seperti pneumonia dan ensefalitis, dapat terjadi pada kasus yang parah.
  • Tingkat kematian akibat cacar monyet berkisar antara 10-30%, tergantung pada strain virus dan tingkat keparahan penyakit.

Pengobatan Cacar Monyet:

  • Saat ini, tidak ada obat khusus untuk cacar monyet.
  • Pengobatan berfokus pada meredakan gejala dan mencegah komplikasi.
  • Vaksin cacar air, yang terbukti efektif terhadap cacar monyet, dapat diberikan sebagai profilaksis atau setelah terpapar virus.
  • Isolasi diri dan karantina orang yang terinfeksi sangat penting untuk mencegah penyebaran virus.

Pencegahan Cacar Monyet:

  • Menghindari kontak dengan hewan yang terinfeksi adalah cara terbaik untuk mencegah cacar monyet.
  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir secara teratur, terutama setelah kontak dengan hewan atau orang yang terinfeksi, sangat penting.
  • Hindari kontak dekat dengan orang yang terinfeksi, termasuk dengan cairan tubuh mereka.
  • Gunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat saat merawat orang yang terinfeksi.
  • Vaksinasi cacar air dapat membantu melindungi dari cacar monyet.

Situasi Global Cacar Monyet:

  • Pada 26 Juni 2024, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan cacar monyet sebagai darurat kesehatan masyarakat global.
  • Lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan di lebih dari 70 negara di seluruh dunia.
  • Mayoritas kasus terjadi pada pria yang berhubungan seks dengan pria.
  • WHO memperingatkan bahwa risiko cacar monyet menyebar ke populasi yang lebih luas masih ada.

Kesimpulan:

Cacar monyet adalah penyakit serius yang perlu diwaspadai. Memahami cara penularan, gejala, dan pencegahannya sangat penting untuk melindungi diri dan orang lain. Menjaga kebersihan diri, menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, dan mengikuti anjuran kesehatan masyarakat seperti pafipadanglawasutara.org adalah kunci untuk mencegah penyebaran cacar monyet.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous post Alergi: Musuh Tak Terlihat yang Mengganggu Kehidupan
Next post Air: Sumber Kehidupan, Kunci Kesehatan