
Bukan Sekadar Tamat: Menguak Pesona Game dengan Ending yang Anti-Mainstream dan Bikin Mikir!
Dilansir dari https://mainapa.id/ – Dalam dunia gaming, sebagian besar kita tentu sudah terbiasa dengan formula ending yang jelas: pahlawan menang, penjahat kalah, dan semua benang cerita terikat rapi.
Rasanya puas, lega, dan kita bisa langsung move on ke game berikutnya. Tapi, bagaimana jika sebuah game menolak memberikan kepuasan instan itu? Bagaimana jika ending-nya justru membuat kita mengernyitkan dahi, bertanya-tanya, bahkan terkadang merasa kesal atau bingung?
Selamat datang di dunia game dengan ending tidak konvensional. Genre ini mungkin tidak selalu populer, tapi punya daya tarik tersendiri. Game-game semacam ini berani mendobrak pakem, mengajak kita berpikir di luar kotak, dan seringkali meninggalkan jejak psikologis yang lebih dalam ketimbang game yang ending-nya sudah bisa ditebak.
Ini bukan cuma soal tamat, tapi tentang bagaimana ending itu bisa memicu refleksi, diskusi, dan bahkan mengubah persepsi kita tentang cerita secara keseluruhan.
Mengapa Ending Tidak Konvensional Begitu Memikat?
Game dengan ending anti-mainstream punya daya tarik yang unik bagi para gamer yang mencari sesuatu yang lebih dari sekadar hiburan:
- Memicu Diskusi dan Perdebatan: Ending yang ambigu atau mengejutkan secara otomatis memicu percakapan di antara pemain. Apa artinya? Kenapa begitu? Setiap orang punya interpretasinya sendiri, dan inilah yang bikin komunitas gaming makin hidup.
- Memberikan Pengalaman yang Lebih Dalam: Ketika ending tidak memberikan jawaban langsung, kita dipaksa untuk merenung. Kita menganalisis plot, karakter, dan pilihan yang telah kita buat. Ini bisa membuat pengalaman bermain game jadi lebih personal dan berkesan.
- Menantang Ekspektasi: Di era gaming modern, seringkali kita bisa menebak ke mana arah cerita akan pergi. Game dengan ending tidak konvensional justru mematahkan ekspektasi itu, memberikan kejutan yang tulus dan membuat kita merasa “tertipu” dengan cara yang baik.
- Karya Seni yang Lebih Berani: Para developer yang berani mengambil risiko dengan ending seperti ini seringkali ingin menyampaikan pesan yang lebih kompleks atau filosofis. Mereka melihat game sebagai medium seni, bukan cuma hiburan.
Rekomendasi Game dengan Ending yang Bakal Bikin Mikir:
Berikut adalah beberapa Review Game dengan Ending Tidak Konvensional , siap bikin otak kalian kerja keras:
1. Nier: Automata
- Genre: Action RPG
- Mengapa Tidak Konvensional: Game ini punya banyak ending, dan semuanya penting. Untuk mendapatkan “ending sejati” atau Ending E, kalian harus mengorbankan data save kalian sendiri! Ini adalah metafora yang brilian tentang pengorbanan dan siklus kehidupan/kematian dalam game.
- Efek ke Pemain: Kalian akan mempertanyakan eksistensi karakter, esensi kebebasan, dan bahkan hubungan antara pemain dan game itu sendiri. Ending E khususnya, adalah pengalaman emosional yang kuat dan memancing air mata.
2. Spec Ops: The Line
- Genre: Third-Person Shooter
- Mengapa Tidak Konvensional: Di permukaan, ini adalah shooter militer biasa. Tapi, game ini adalah kritik tajam terhadap genre shooter itu sendiri dan glorifikasi perang. Ending-nya bisa sangat kelam dan membuat pemain merasa sangat bersalah atas pilihan yang mereka buat sepanjang game (padahal sebenarnya tidak ada pilihan “benar”).
- Efek ke Pemain: Setelah menamatkan game ini, kalian mungkin akan merasa tidak nyaman dan mempertanyakan peran kalian sebagai “pahlawan” dalam game. Ini adalah pengalaman yang menguras emosi dan mendorong refleksi moral yang dalam.
3. Inside
- Genre: Puzzle Platformer
- Mengapa Tidak Konvensional: Game ini tidak memiliki dialog sama sekali, dan ceritanya disampaikan melalui lingkungan dan tindakan. Ending-nya sangat surealis, abstrak, dan terbuka untuk berbagai interpretasi. Kalian akan melihat sesuatu yang benar-benar aneh dan tidak terduga.
- Efek ke Pemain: Setelah ending, kalian mungkin akan kebingungan, tapi rasa penasaran akan sangat kuat. Kalian akan mulai menghubungkan titik-titik dan mencoba memahami makna filosofis di balik visual-visual yang disturbing. Ini adalah game yang akan terus kalian pikirkan lama setelah selesai.
4. The Stanley Parable
- Genre: Interactive Fiction, Walking Simulator
- Mengapa Tidak Konvensional: Game ini secara harfiah adalah tentang pilihan dan narasi. Kalian bisa memilih untuk mengikuti narator atau menolaknya. Setiap pilihan bisa membawa kalian ke ending yang berbeda, banyak di antaranya konyol, membingungkan, atau bahkan memecahkan “dinding keempat” antara game dan pemain.
- Efek ke Pemain: Kalian akan tertawa, berpikir keras, dan menyadari betapa manipulatifnya sebuah narasi bisa jadi. Game ini mengolok-olok genre game itu sendiri dan kebebasan pemain.
Berani Keluar dari Zona Nyaman?
Bermain game dengan ending tidak konvensional memang butuh mental yang kuat dan pikiran yang terbuka. Kalian mungkin tidak akan mendapatkan kepuasan instan, tapi percayalah, pengalaman yang kalian dapatkan akan jauh lebih kaya dan membekas.
Jadi, bagi para gamer di Depok dan seluruh Indonesia yang ingin mencoba sesuatu yang beda, siapkan diri kalian untuk berpikir, berdiskusi, dan mungkin, mempertanyakan segala sesuatu!